Sabtu, 11 Agustus 2012

Konsep Umum Penyakit

Sebelum kita membahas tentang konsep umum penyakit, kita harus tahu tentang konsep kenormalan atau oleh tenaga kesehatan sering disebut dengan batas normal. Jika dilihat lebih cermat, konsep kenormalan terlihat kompleks dan tidak dapat didefinisikan secara singkat dan jelas. Variasi nilai-nila normal terjadi karena beberapa alasan :

Pertama, tiap orang berbeda dari yang lain dalam susunan genetik mereka. Dengan demikian, di dunia ini tidak ada dua individu yang memiliki gen benar-benar sama kecuali mereka berasal dari satu ovum yang sudah dibuahi.

Kedua, tiap individu memiliki perbedaan dalam pengalaman hidup dan interaksi mereka dengan lingkungan.

Ketiga, pada tiap individu, terdapat variasi parameter fisiologik karna cara kerja mekanisme kontrol pada fungsi tubuh. sebagai contoh, konsentrasi glukosa darah pada orang yang sehat secara signifikan bervariasi pada waktu yang berbeda dalam sehari, bergantung pada asupan makanan, aktivitas individu, dan sebagainya.

KONSEP TENTANG PENYAKIT

Setelah kita mengetahui konsep kenormalan sekarang kita akan membahas tentang penyakit. Penyakit dapat didefinisikan sebagai perubahan pada individu-individu yang 

menyebabkan parameter kesehatan mereka berada di bawah kisaran normal. Tolak ukur biologik yang paling berguna untuk kenormalan berkaitan dengan kemampuan individu untuk memenuhi tuntutan-tuntutan dalam tubuh dan beradaptasi dengan tuntutan-tuntutan ini atau perubahan-perubahan pada lingkungan eksternal dalam rangka mempertahankan kekonstanan yang layak pada lingkungan internal.

Penyakit dikatakan ada, jika beberapa struktur dan fungsi tubuh menyimpang dari normal sampai pada suatu keadaan berupa rusak atau terancamnya kemampuan untuk mempertahankan homeostasis normal atau individu tidak dapat lagi menghadapi tantangan lingkungan.

Penyakit tidak melibatkan perkembangan suatu bentuk kehidupan yang benar-benar baru, tetapi lebih merupakan perluasan atau distorsi proses kehidupan normal yang terdapat pada individu. Sebagai contoh kasus penyakit infeksi. Disini agen infeksius bukan merupakan penyakit tetapi hanya pencetus perubahan-perubahan yang akhirnya bermanifestasi sebagai penyakit.

Berdasarkan anamesis, diyakini bahwa saat ini penyakit merupakan suatu bentuk kehidupan baru, semacam pemilikan tubuh oleh agen dari luar. Dari dugaan ini, muncul bahwa bentuk "eksorsisme" tertentu untuk menyingkirkan agen penyakit tersebut merupakan terapi yang sesuai.

PERKEMBANGAN PENYAKIT

ETIOLOGI

Etiologi dalam definisinya yang paling umum, merupakan penetapan penyebab atau alasan fenomena. Suatu gambaran mengenai penyebab penyakit meliputi identifikasi faktor-faktor yang menimbulkan penyakit tertentu. Oleh karena itu, pada etiologi suatu penyakit tertentu, kisaran faktor-faktor ekstrinsik atau eksogen dalam lingkungan harus dipertimbangkan bersama dengan bebagai sifat-sifat instrinsik atau endrogen individu tersebut.

PATOGENESIS

Patogenesis penyakit menunjukkan perkembangan atau evolusi penyakit. patogenesis juga merupakan suatu rangkaian peristiwa fenomena tertentu dan aspek-aspek waktu timbulnya penyakit. Penyakit yang terjadi tidak bersifat statik (penyakit tersebut merupakan fenomena dinamik dengan irama dan polanya). 

Penyakit memiliki berbagai respons. contohnya, beberapa penyakit memiliki respon yang cepat, sedangkan yang lain memiliki gejala prodromal lama. Beberapa penyakit dapat sembuh sendiri (hilang secara spontan dalam waktu singkat), ada yang menjadi kronis, dan ada juga beberapa penyakit cenderung sering kambuh dan mengalami eksaserbasi.

MANIFESTASI

Pada awal perkembangan suatu penyakit, agen atau agen-agen etiologik dapat mencetuskan sejumlah perubahan dalam proses biologik yang dapat dideteksi oleh analisis laboratorium walaupun tidak memiliki gejala-gejala subjektif.

Pada saat proses-proses biologis tertentu terganggu, pasien secara subjektif mulai merasakan sesuatu yang tidak beres. Perasaan subjektif ini disebut sebagai gejala penyakit. Menurut definisi, gejala bersifat subjektif dan hanya dapat dilaporkan oleh pasien kepada pengamat. Namun, jika pengamat secara objektif dapat mengindentifikasi manifestasi penyakit, maka hal ini disebut tanda-tanda penyakit. Mual, malese, dan nyeri merupakan gejala, sedangkan demam, kemerahan kulit, dan massa yang dapat diraba merupakan tanda-tanda penyakit. Perubahan struktural yang dapat terlihat, yang ditimbulkan dalam perkembangan penyakit disebut lesi. Lesi dapat jelas secara makropis, mikropis, atau keduanya. Akibat suatu penyakit kadang-kadang disebut sebagai sekuele. sebagai contoh, sekuele proses peradangan pada suatu jaringan biasa dapat berupa parut pada jaringan tersebut. Komplikasi penyakit merupakan suatu proses baru atau proses tersendiri yang dapat timbul sekunder karena beberapa perubahan yang ditimbulkan oleh keadaan aslinya.

Akhirnya, dari semua postingan di atas dapat kita simpulkan bahwa penyakit bersifat dinamik bukannya statik. Manifestasi penyakit pada pasien tertentu dapat berubah dari hari ke hari ketika terjadi pergeseran keseimbangan biologik dan mekanisme kompensasi. Pegaruh lingkungan yang terjadi pada pasien juga mempengaruhi penyakit. Oleh karena itu tiap penyakit memiliki kisaran manifestasi dan spektrum ekspresi yang dapat bervariasi pada pasien yang satu dan yang lain. 

Sekian postingan tentang "konsep umum penyakit" dari saya, semoga bermanfaat. 

Klik Klasifikasi Etiologik Penyakit untuk mengetahui tentang "pembagian-pembagian penyakit".

Sumber : 
Patofisiologi (Ed 6, Vol 1) : Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo budayakan berkomentar!
Kami akan dengan senang hati menerima komentar dan respon positif yang sahabat Calon Dokter berikan :)