Rabu, 08 Agustus 2012

Homeostasis

Homeostasis terdiri dari kata "homeo" yang berarti "sama" dan "stasis" yang berati "berdiam atau tetap". Jadi, Homeostasis adalah pemeliharaan lingkungan internal yang relatif stabil, di mana mempertahankan kondisi fisik (suhu dan tekanan atsmosfer) dan kimia (volume air, nutrisi dan oksigen) yang relatif konstan dalam lingkungan sel organisme menurut batas-batas fisiologis.

Setelah mengetahui apa itu homeostasis berikut akan dijelaskan tentang faktor-faktor lingkungan internal yang harus dipertahankan secara homeostasis. Faktor-faktor yang dipertahankan adalah :
  1. Konsentrasi molekul zat-zat gizi => Sel membutuhkan pasokan molekul nutrisi sebagai bahan bakar metabolik untuk menghasilkan energi, yang digunakan untuk aktivitas-aktivitas khusus dan mempertahankan hidup. 
  2. Konsentarsi O2 dan CO2 => Sel membutuhkan O2 untuk melakukan reaksi kimia sedangkan CO2 yang dihasilkan selama reaksi tersebut harus diseimbangkan dengan CO2 yang dikeluarkan oleh paru sehingga tidak meningkatkan keasaman lingkungan internal. 
  3. Konsentrasi zat-zat sisa => Reaksi kimia dalam tubuh akan menghasilkan zat sisa yang berefek toksik apabila dibiarkan tertimbun melebihi batas. 
  4. pH => Jika terjadi perubahan keasaman lingkungan cairan internal berefek pada perubahan mekanisme pembentukan sinyal listrik di sel saraf dan aktivitas enzim. 
  5. Konsentrasi air, garam-garam, dan elektrolit-elektrolit lain => Garam-garam dan air dalam lingkungan internal mempengaruhi keadaan volume sel, jika sel membengkak atau menciut maka sel dapat berfungsi. Sedangkan elektrolit lain memiliki banyak fungsi vital, seperti konsentrasi K+ mempengaruhi kerja denyut jantung. 
  6. Suhu => Sel tubuh berfungsi secara optimal dalam rentang suhu yang sempit, jika suhu terlalu dingin maka aktivitasi sel melambat dan jika suhu panas maka protein-protein struktural dan enzimatiknya akan terganggu. 
  7. Volume dan tekanan => Komponen sirkulasi pada lingkungan internal, yaitu plasma harus dipertahankan pada tekanan darah dan volume yang adekuat agar penghubung vital antara sel dan lingkungan eksternal dapat terdistribusi ke seluruh tubuh.
Dalam mengatur faktor-faktor di atas, tubuh melalui berbagai sistem untuk mempertahankan homeostasis. sistem-sistem yang merupakan kontribusi terpenting bagi homeostasis, yaitu :
Sistem sirkulasi => Sistem transportasi yang membawa zat gizi, O2, CO2, zat-zat sisa, elektrolit, hormon dari satu bagian ke bagian lain. 
  1. Sistem pencernaan => sistem inii menguraikan makanan menjadi molekul-molekul zat gizi yang diserap dan di distribusikan ke seluruh tubuh, dan memindahkan air dan elektrolit dari lingkungan eksternal ke lingkungan internal dan juga sistem ini mengeluarkan sisa-sisa makanan ke lingkungan eksternal. 
  2. Sistem respirasi => sistem ini mengambil O2 dari dan CO2 mengeluarkan ke lingkungan eksternal untuk mempertahankan pH lingkungan internal. 
  3. Sistem kemih => sistem ini mengeluarkan garam, air, elektrolit, dan zat sisa melalui urin. 
  4. Sistem rangka => sistem ini berfungsi menyimpan Ca+2 (elektrolit) yang konsentrasinya dalam plasma harus dipertahankan. 
  5. Sistem otot => sistem ini menghasilkan panas melalui konstraksi otot yang penting untuk mengatur suhu. 
  6. Sistem integumen => sistem ini berfungsi sebagai sawar proteksi bagian luar yang mencegah cairan internal keluar dari tubuh dan mencegah mikroorganisme asing masuk ke dalam tubuh. Serta penting untuk mengatur suhu tubuh dengan mengatur produksi keringat dan dengan mengatur aliran darah hangat ke kulit. 
  7. Sistem imun => sistem ini mempertahankan tubuh dari serangan benda asing dan mempermudah jalan untuk memperbaiki dan mengganti sel yang tua dan cidera. 
  8. Sistem saraf => sistem ini mengontrol dan mengkoordinasi aktivitas tubuh, juga mendeteksi dan mencetuskan reaksi terhadap perubahan lingkungan internal. 
  9. Sistem endrokin => sistem ini mengontrol konsentarsi zat-zat gizi dengan menyesuikan fungsi ginjal, mengontrol volume serta komposisi elektrolit lingkungan internal. 
  10. Sistem reproduksi => sistem ini tidak penting bagi homeostatis, tapi penting bagi kelansungan hidup suatu spesies.
Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan sistem kontrol untuk mempertahankan homeostasis terbagi atas dua, yaitu :
  1. Kontrol Intristik, yaitu respons di dalam atau inheren suatu organ terhadap perubahan. 
  2. Kontrol Ekstrinsik, yaitu respons suatu organ yang dicetuskan oleh faktor-faktor di luar suatu organ, seperti sistem endokrin dan saraf.

Sumber : Buku Panduan Tutorial.

1 komentar:

  1. Bagian ginjal yang berfungsi untuk mengatur homeostatis apa? Trims

    BalasHapus

Ayo budayakan berkomentar!
Kami akan dengan senang hati menerima komentar dan respon positif yang sahabat Calon Dokter berikan :)