Minggu, 11 November 2012

Demam Typhoid (Tifus)

ilustrasi demam
taken from: agoodparenting.com

Demam typhoid atau sering disebut tifus juga dikenal dengan nama lain yaitu typhus abdominalis, typhoid fever, atau enteric fever adalah penyakit sistemik yang akut yang mempunyai karaekteristik demam, sakit kepala, dan ketidak enakan abdomen yang berlangsung lebih kurang 3 minggu, yang juga disertai gejala-gejala pembesaran limpa dan erupsi kulit. 

Demam typoid disebabkan oleh bakteri gram negatif yaitu Salmonella Typhi. Munculnya daerah endemik demam typhoid dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pertumbuhan penduduk yang tinggi, peningkatan urbanisasi, rendahnya kualitas pelayanan kesehatan dan kurangnya menjaga kebersihan lingkungan.

Penyebab dan Penyebaran Bakteri

Demam typhoid timbul akibat dari infeksi bakteri dari golongan Salmonella yang masuk ketubuh penderita melalui saluran pencernaan. Sumber utama yang terinfeksi adalah manusia yang selalu mengeluarkan mikroorganisme penyebab penyakit baik ketika ia sedang sakit maupun sedang dalam masa penyembuhan.

Salmonella typhi menyebar melalui saluran cerna (mulut, esofagus, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar, dan seterusnya). Salmonella Typhi masuk ketubuh manusia bersama bahan makanan atau minuman yang tercemar melalui muntahan, urin atau kotoran dari penderita yang secara pasif terbawa ( oleh lalat, tikus, dll). 

Patogenesis

HCl (Asam klorida / asam lambung) dalam lambung berperan sebagai penghambat masuknya Salmonella spp dan mikroorganisme lainnya. jika Salmonella masuk bersama cairan, maka terjadi pengenceran dari HCl yang mengurangi daya hambat terhadap mikroorganisme penyebab penyakit yang masuk kedalam lambung. Daya hambat HCl ini akan menurun pada waktu terjadi pengosongan lambung, sehingga Salmonella bisa masuk ke dalam usus dengan lebih mudah. Dari usus halus itulah kuman beraksi dengan cara menjebol dinding usus halus, setelah berhasil melewati usus halus, bakteri masuk ke kelenjar getah bening, ke pembuluh darah, dan keseluruh tubuh terutama pada organ hati, empedu, dan lain-lain.

Jika demikian keadaannya, kotoran, dan air seni penderita bisa menggandung kuman Salmonella Typhi yang siap menginfeksi manusia lain melalui makanan dan dan minuman yang dicemari.

Pencegahan

Pencegahan infeksi Salmonella Typhi dapat dilakukan dengan penerapan pola hidup yang bersih dan sehat. Berbagai hal sederhana namun efektif dapat mulai dibiasakan sejak dini oleh setiap orang untuk menjaga higenitas pribadi dan dilingkungan.

cara-caranya seperti membiasakan cuci tangan dengan sabun sebelum makan atau menyentuh alat makan/minum, mengkonsumsi makanan dan minuman, mengkonsumsi makanan dan minuman begizi yang sudah dimasak matang, menyimpan makanan dengan benar, dan menyimpan makanan bergizi yang sudah dimasak matang, menyimpan makanan agar tidak di hingapi lalat atau debu.

Referensi :
depkes.go.id

1 komentar:

Ayo budayakan berkomentar!
Kami akan dengan senang hati menerima komentar dan respon positif yang sahabat Calon Dokter berikan :)